Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
Kelompok Pertama : 1) Tajudin
2) Hasyim
3) Majdi
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai
yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. [1] Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan
nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskannya kepada generasi
berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam
suatu proses pendidikan. Sehingga, pendidikan memiliki fungsi dan peran yang
sangat penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan berfungsi untuk memberikan arah terhadap pertumbuhan dan
perkembangan manusia dan lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan dan
perubahan tersebut harus terorganisasi dan diarahkan sedemikian rupa menuju
kepada tujuan akhir pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan. Untuk itu
srana pendidikan atau lembaga-lembaga pendidikan merupakan penyalur pendidikan
itu sendiri.
Adanya aktivitas dan lembaga-lebaga pendidikan merupakan jawaban atas problema
dari perkembangan manusia itu sendiri. Pendidikan yang akan membentuk dan
membina bentuk-bentuk dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan tertentu, maka
lembaga-lembaga pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula. Peranan
lembaga-lembaga pendidikan itu berbeda-beda, tergantung pada lingkungan mana
lembaga itu berdiri, keluarga, sekolah maupun masyarakat yang saling
berhubungan satu sama lain.
Dalam pembahasan kali ini kami membahas mengenai fungsi pendidikan dalam
kehidupan manusia serta peranan lembaga pendidikan pada bab pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia
Fungsi
pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia diakui bahwa pendidikan sebagai
satu kekuatan (Education as Power) yang menentukan prestasi dan
produktivitas di bidang yang lain. Menurut Theodori Brameld bahwa: “edication
as power means competent and strang enough to eneble us, the majority of
people, to decide what kind of a world we want and how to achieve that kind
world”.[2] Yaitu pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai
kewenangan dan cukup kuat bagi kita, bagi rakyat untuk menentukan satu dunia
yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itu.
Kemudian fungsi pendidikan menurut Robert W. Richey dalam bukunya “Planning
for Teaching and Introduction to Education”. Mengatakan:
The term
“Education” refers to the broad function of preserving and improving the life
of the group through bringing new members into its shared concerns. Education
is thus a far broader process than that which occurs in schools. It is an
essential social activity by which communities continue to exist. In complex
communities this function is specialized and institusionalized in formal
education, but there is always the education, out side the school with which
the formal process is related.[3]
Menurut Prof. Richey tersebut bahwa istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi
yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama
membawa warga masyarakat yang baru mengenai tanggung jawab bersama di dalam
masyarakat. Jadi, pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada
proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu
aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di
dalam masyarakat yang kompleks fungsi pendidikan ini mengalami proses
spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap
berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah.
Dari uraian di atas memberikan orientasi bahwa pendidikan selalu saling ada
hubungan antara pendidikan formal dan informal, karena paling tidak bahwa
keberadaan pendidikan formal adalah untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang
mampu memangku suatu jabatan dalam fungsi sosial di masyarakat dalam upaya
meningkatkan dan memajukan masyarakat baik mental, berfikir, jenis-jenis
keterampilan.[4] Dan bahwa pendidikan itu melaksanakan fungsi seluruh aspek
kebutuhan hidup untuk mewujudkan potensi manusia sebagai aktualitas sehingga
mampu menjawab tantangan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat
manusia dalam dinamika hidup dan perubahan yang terjadi pada masa-masa yang
akan datang.[5]
Dengan demikian fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia untuk menjadikan
manusia yang berkualitas. Dalam artian manusia yang mempunyai keterampilan,
kecerdasan dan perilaku yang dapat memberikan pengaruh baik dalam masyarakat
bahkan dapat mengubah keadaan masyarakat ke arah yang lebih baik. Baik itu
pendidikan formal maupun informal.
B. Peranan Lembaga Pendidikan
1. Lembaga Pendidikan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama, karena dari keluarga anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan dan sebagian besar kehidupan anak adalah di dalam keluarga.
Tugas utama dari keluarga bagi
pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang
tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.[6]
Dengan demikian pendidikan keluarga memiliki peranan yang sangat
penting terhadap pendidikan anak, antara lain:
a. Pengalaman Pertama Masa
Kanak-kanak
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang
merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak, sebab dari sinilah
keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting
dalam membentuk pribadi seseorang, karena adanya kelainan-kelainan dalam
perkembangan pendidikan individu oleh kurang berkembangnya kehidupan emosional
secara wajar.
c. Menanamkan Dasar Pendidikan
Moral
Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi teladan oleh
seorang anak dan anak suka meniru perbuatan orang tuanya. “Rasa cinta, rasa
bersatu dan lain-lain perasaan dan keadaan jiwa yang pada umumnya sangat
berfaedah untuk berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti,
terdapatlah di dalam hidup keluarga dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga
tak dapat pusat-pusat pendidikan lainnya menyamainya”[7]
d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Yaitu dengan menumbuhkan benih-benih kesadaran sosial lewat
tolong-menolong dalam kehidupan keluarga, gotong royong, menjaga ketertiban,
kedamaian dan lain-lain.
e. Peletakan Dasar-dasar Keagamaan
Mengenalkan ilmu-ilmu agama, mengajari mengaji al-quran dan
lain-lain. Hal ini sangat memupuk keagamaan anak.
Dengan demikian peranan lembaga pendidikan keluarga merupakan
pendidikan dasar untuk membentuk pribadi anak.
2. Lembaga Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah pada dasarnya merupakan lanjutan dari
pendidikan keluarga hanya saja pendidikan di sekolah diperoleh secara teratur,
sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan
ketat. Peranan sekolah yaitu:[8]
a. Anak didik belajar bergaul
sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan
orang yang bukan guru.
b. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
c. Mempersiapkan anak didik untuk
menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Dapat dikatakan pendidikan sekolah merupakan pembentukan
kecerdasan, minat serta bakat pada anak untuk dikembangkan.
3. Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah.
Pendidikan dalam masyarakat dampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan
yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang,
baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian
(pengetahuan) sikap dan minat, maupun pembentukan kesusialaan dan keagamaan. [9]
Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan masyarakat merupakan
aplikasi dari pendidikan keluarga dan sekolah. Dalam pendidikan masyarakat ini
lebih kepada pendidikan penyesuaian terhadap masyarakat.
Ketiga lembaga pendidikan tersebut melakukan kerjasama diantara
mereka baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan saling menopang
kegiatan yang sama secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dengan kata
lain, perbuatan mendidik yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak juga
dilakukan oleh sekolah dengan memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat
sebagai lingkungan bagi lingkungan sosial anak.[10]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pendidikan adalah proses hidup dan kehidupan yang berjalan bersama tidak
terpisah satu sama lainnya. Pendidikan berfungsi memberikan arah terhadap
pertumbuhan dan perkembangan manusia dan lingkungannya. Baik itu dalam hal
kepribadian, kecerdasan maupun keterampilan dalam bertingkah laku terhadap
orang lain. Dengan fungsi pendidikan ini manusia dapat memperbaiki hidupnya ke
arah yang lebih baik dan menjadikan manusia menjadi manusia yang sebenarnya.
Manusia yang memiliki nilai-nilai kepribadian yang luhur dalam masyarakat.
Fungsi pendidikan didukung dengan aktivitas lembaga-lembaga pendidikan yang
berperan untuk menyampaikan ataupun memberikan pendidikan atau bimbingan pada
manusia.
Lembaga pendidikan ada 3 yaitu:
1. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang penting dan merupakan
lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak.
2. Sekolah yaitu lembaga pendidikan yang membantu keluarga untuk
mendidik anak-anak.
3. Masyarakat merupakan penyesuaian dari lembaga pendidikan keluarga
dan sekolah.
Selanjutnya, ketiga lembaga pendidikan tersebut dengan perannya
masing-masing saling berkaitan, dengan berjalannya peranan lembaga-lembaga
pendidikan ini maka tujuan pendidikan yang ingin dicapai akan tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar